Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Pemuda dan Olahraga (DWP Kemenpora), Nadiah Zainudin Amali menjadi keynote speaker pada acara, Pelatihan Pendampingan Pemuda Disabilitas dan Workshop Desain Grafis. Kedatangan Penasihat DWP Kemenpora menjadi wujud bahwa pemerintah hadir memperhatikan dan memperlakukan sama antara pemuda penyandang disabilitas dan non disabilitas.
Pangkep: Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Pemuda dan Olahraga (DWP Kemenpora), Nadiah Zainudin Amali menjadi keynote speaker pada acara, Pelatihan Pendampingan Pemuda Disabilitas dan Workshop Desain Grafis. Kedatangan Penasihat DWP Kemenpora menjadi wujud bahwa pemerintah hadir memperhatikan dan memperlakukan sama antara pemuda penyandang disabilitas dan non disabilitas.
"Saya merasa bahagia karena berkesempatan hadir dan menyapa para pemuda disabilitas dan pemuda pendampingnya di Kabupaten Pangkep ini.
Saya berharap kegiatan ini dapat memberikan motivasi pengetahuan, nilai ketrampilan tambahan dan inspirasi bagi peserta agar lebih kreatif dalam menghadapi dinamika kehidupan khususnya di era digital yang pesat perkembangannya," kata Nadiah Amali di Balai Latihan Kerja (BLK) Bontoa, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Jumat (16/9).
DWP Kemenpora mengapresiasi kegiatan ini, karena merupakan penanaman kepedulian terhadap para penyandang disabilitas. Menurut Nadiah Amali, semua dilahirkan sama, hanya beberapa kemampuan saja yang berbeda. Namun, kemampuan itu dapat terus diasah dan dikembangkan untuk meningkatkan kemudahan dan akses meraih kualitas hidup yang lebih baik.
"Bagi adik-adikku jangan berkecil hati, karena Allah memberikan sesuatu itu pasti ada maksudnya. Jadi, adik-adik adalah orang pilihan dan istimewa. Semoga bapak ibu orang tua dapat menyayangi anak- anaknya yang akan menjadi aset di akherat nanti," harapnya pada acara yang mengangkat tema 'Berdaya Bersama, Pangkep Inklusi' ini.
"Bantu mereka agar mandiri dan mampu hidup di tengah masyarakat. Banyak contoh yang ada, dengan didikan yang baik banyak yang bisa mandiri dan hidup dengan masyarakat. Ada juga dengan keterbatasan yang ada ia mampu menjadi fotografer terkenal di dunia. Juga ada yang menjadi atlet Paragames dengan sukses dan berprestasi. Jangan lupa berdoa dan berusaha," urai Nadiah Amali menambahkan.
Acara itu diharapkan dapat mendorong perhatian bagi perempuan yang ada di Kab. Pangkep sebagai bagian dari ikhtiar responsive gender. Penasihat DWP Kemenpora itu terus memberikan semangat agar para peserta mampu menunjukkan talentanya lewat ketrampilan digital yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi keluarga serta keperluan lain yang multi dimensi.
"Perempuan Indonesia harus memiliki semangat maju, setiap akses harus terbuka termasuk ketrampilan di bidang dessin grafis agar para perempuan Indonesia dan di Pangkep ini memberikan kontribusinya kepada bangsa dan negara," ujar Nadiah pada acara yang dibuka oleh Bupati kabupaten Pangkep Muhammad Yusran Lalogaou.
"Dari pelatihan ini pula para peserta diharapkan menunjukkan kemampuannya dalam mendampingi para penyandang disabilitas. Kepada para disabilitas dapat mengolah potensi yang dimiliki dalam bentuk desain grafis mengemas info dan pesan berbasis digital, digital marketing dan sebagainya," pungkasnya.
Acara yang merupakan didikan dan bantuan dari Kemenpora ini akan berlangsung selama dua hari kedepan.
Diikuti 30 peserta pemuda dan pemudi Kab. Pangkep yang terdiri dari 10 peserta disabilitas dan 20 peserta non disabilitas.
"Acara ini acara kita bersama. Negara sewajarnya memperlakukan sama baik penyandang disabilitas dan non disabilitas. Kehadiran ibu Menpora ibu penasihat DWP Kemenpora ini adalah bagian daripada perhatian dari negara. Makanya kami dari Kemenpora begitu melihat ada proposal dari Pangkep ini dan penyandang disabilitas, maka kita respon dengan cepat," tambah Asdep Peningkatan Iptek dan Imtaq Pemuda Amar Ahmad.